Muhammad Fithrat Irfan Tagih Janji Presiden Prabowo Subianto Terkait Reformasi Politik dan Pemberantasan Korupsi
Jakarta, Trennews.Id – Muhammad Fithrat Irfan, mantan Staf Ahli DPD RI asal Sulawesi Tengah, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menepati janji kampanyenya dalam program Astacita, khususnya pada poin ke-7 yang menegaskan komitmen terhadap reformasi politik, hukum, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
Irfan menyoroti dugaan kasus suap yang melibatkan 95 anggota DPD RI dalam pemilihan Ketua DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI dari unsur DPD RI. Ia meminta Presiden Prabowo untuk tidak bersikap tebang pilih dalam penegakan hukum terhadap kasus ini.
“Jangan tebang pilih. Ini bukan kasus pesanan. Rakyat bersamamu, Pak Prabowo, dalam melawan korupsi. Saya sebagai rakyat meminta kepada Bapak Presiden untuk memberi perhatian serius terhadap kasus ini. Ini bukan hanya masalah nasional, tetapi bisa menjadi salah satu kasus korupsi terbesar di dunia,” tegas Irfan.
Menurutnya, korupsi adalah akar dari berbagai permasalahan di Indonesia, termasuk kemerosotan moral pejabat negara. Ia mendesak agar seluruh pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini diadili secara adil dan transparan.
“Hukum semua yang diduga kuat terlibat kasus suap ini. Kemerosotan moral pejabat negara harus diberantas. Saya yakin Bapak bisa bersama rakyat dalam perjuangan ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Irfan menegaskan bahwa praktik korupsi dan suap mencederai demokrasi serta menghambat cita-cita luhur para pendiri bangsa. Ia berharap Presiden Prabowo berani mengambil langkah tegas, bahkan jika kasus tersebut melibatkan pihak-pihak di lingkaran terdekatnya.
“Walaupun itu datang dari lingkaran Bapak, Bapak harus berani mengambil sikap untuk membersihkan korupsi. Jangan berharap Indonesia akan maju jika akar dari segala masalah, yaitu korupsi dan suap, terus dibiarkan,” ujarnya.
Irfan juga mengungkapkan bahwa perjuangannya dalam membongkar kasus ini telah menghadapi berbagai bentuk intimidasi dan intervensi. Meski demikian, ia tetap berkomitmen untuk mengungkap kebenaran demi kepentingan rakyat dan masa depan Indonesia.
“Saya, Muhammad Fithrat Irfan, rakyatmu, mempertaruhkan segalanya demi terbongkarnya dugaan suap ini. Jiwa dan raga serta keselamatan saya dan keluarga saya jadi taruhannya di tengah berbagai intimidasi dan intervensi,” ujarnya. (Fadly)
Tinggalkan Balasan