Petani dan Perempuan Loeha Raya Bersatu: Seruan Tolak Tambang PT Vale Indonesia di Tanah Malia
Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan sehari setelah aksi, Head of Communication PT Vale Indonesia, Vanda, menyatakan komitmen perusahaan terhadap dialog terbuka dan transparan. PT Vale menegaskan bahwa aktivitas di Blok Tanamalia dilakukan dengan melibatkan masyarakat terdampak, pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten.
Menurut PT Vale, tawaran dialog kepada perwakilan petani adalah langkah untuk menjaga kondusivitas aksi, mengingat jumlah massa yang besar. Perusahaan juga berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Bagi petani dan perempuan Loeha Raya, tanah Malia bukan sekadar lahan, tetapi juga simbol warisan budaya dan keberlanjutan hidup. Penolakan tambang mencerminkan keinginan masyarakat untuk melindungi lingkungan dan kehidupan mereka dari eksploitasi yang dianggap tidak sejalan dengan kebutuhan lokal.
Aksi ini menegaskan bahwa dialog inklusif dengan mendengarkan suara masyarakat secara menyeluruh menjadi kunci dalam mengelola konflik antara perusahaan tambang dan komunitas lokal.
(Redaksi)
Tinggalkan Balasan