Rabu, 5 Februari 2025

Program Gratis Pol Rudy Mas’ud: Selaras dengan Program Nasional

H. Hasanuddin Mas'ud, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (ist)

Samarinda, TrenNews.id — Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menyatakan bahwa program pendidikan gratis yang diusung oleh Gubernur Kaltim terpilih, Rudy Mas’ud, telah sejalan dengan program nasional, termasuk upaya penanganan stunting dan makan siang gratis.

Hamas—sapaan akrab Hasanuddin Mas’ud—menjelaskan bahwa kewenangan pemerintah provinsi dalam pendidikan gratis hanya mencakup tingkat SMA atau sederajat. Sedangkan untuk pendidikan tinggi, seperti Strata Satu (S1) hingga Doktoral (S3), bantuan biasanya diberikan dalam bentuk beasiswa.

“Kewajiban provinsi itu kan SMA, SMK, dan setingkatnya. Jadi kita akan tekankan di situ, kalau perguruan tinggi biasanya beasiswa,” ucapnya kepada media seusai rapat paripurna di Karang Paci, Samarinda, Rabu, 8 Januari 2025.

Program pendidikan gratis atau “gratis pol” yang menjadi andalan pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji ini berbeda dengan program beasiswa yang sebelumnya dijalankan oleh gubernur terdahulu, Isran Noor-Hadi Mulyadi.

Rudy-Seno berencana menggratiskan biaya pendidikan mulai dari jenjang S1 hingga program doktoral (S3), sesuai dengan janji kampanye mereka.

Menanggapi hal ini, Hamas mengakui bahwa konsep gratis pol dan beasiswa memiliki perbedaan mendasar. Namun, ia kembali menegaskan bahwa kewajiban utama pemerintah provinsi adalah memastikan pendidikan gratis pada tingkat SMA atau sederajat.

“Memang beda. Makanya kita tekankan di SMA, karena memang kewajiban provinsi hanya SMA,” katanya.

Hamas juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan memantau pelaksanaan janji politik tersebut dan berupaya mencari regulasi yang tepat untuk merealisasikan program tersebut. Namun, ia mengaku masih belum mengetahui secara pasti mekanisme pendanaan yang akan digunakan untuk mendukung program ini.

“Itu nanti kita kejar. Apakah melalui beasiswa ditambahkan, ataukah CSR dan seterusnya. Nanti kita lihatlah, saya juga belum tahu itu,” imbuhnya.

Ke depan, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan apakah program ini dapat berjalan melalui tambahan beasiswa atau bantuan dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Pewarta : Arman
Editor : Andi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini