Proyek Drainase Jalan Pangeran Suryanata Disorot: PUPRK Bontang Ancam Dana Pemeliharaan Tidak Cair
Selain kritik dari pihak PUPRK, proyek ini juga mendapat keluhan dari warga setempat. Baim, seorang warga RT 13 yang memiliki bengkel mobil, menyatakan bahwa trotoar yang terlalu tinggi di depan rumahnya telah mengganggu akses kendaraan.
“Saya sudah meminta untuk dibuat lebih landai, tetapi tidak dilakukan. Akhirnya, banyak beton yang rusak,” keluh Baim.
Selain itu, desain beton yang dianggap terlalu tinggi menyebabkan rembesan air ke beberapa rumah warga. Bukannya mencegah banjir, proyek ini malah menciptakan genangan baru di kawasan tersebut.
“Katanya untuk penanggulangan banjir, tapi sekarang malah muncul genangan air baru,” tambah seorang warga.
Dengan berbagai kekurangan yang ada, PUPRK meminta kontraktor segera bertindak selama masa pemeliharaan. “Kalau mereka tidak perbaiki, kami yang turun langsung,” ujar Anwar.
Langkah tegas ini menunjukkan keseriusan PUPRK dalam memastikan kualitas proyek pemerintah dan melindungi kepentingan masyarakat. Namun, bagaimana kontraktor akan merespons dan apakah perbaikan segera dilakukan masih menjadi tanda tanya besar.
Proyek drainase yang seharusnya membantu menanggulangi banjir malah menimbulkan masalah baru bagi warga Bontang Baru. Ketegasan PUPRK diharapkan mampu menjadi solusi untuk memastikan proyek ini sesuai dengan spesifikasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Pewarta : Arman
Editor : Annisa
Tinggalkan Balasan