Sabtu, 14 Juni 2025

Proyek Drainase Jalan Pangeran Suryanata Disorot: PUPRK Bontang Ancam Dana Pemeliharaan Tidak Cair

Kepala Bidang Binamarga PUPRK Bontang, Anwar Nurddin

Bontang, TrenNews.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang menyoroti kualitas pengerjaan proyek drainase di Jalan Pangeran Suryanata, eks Sendawar, Bontang Baru. Proyek bernilai Rp7 miliar yang dikerjakan oleh PT Tuah Persada Perkasa ini dinilai tidak sesuai spesifikasi dan terkesan asal-asalan. Akibatnya, PUPRK mengancam tidak akan mencairkan dana pemeliharaan sebesar Rp300 juta jika kontraktor tidak segera memperbaiki kekurangan yang ada.

Kepala Bidang Binamarga PUPRK Bontang, Anwar Nurddin, mengungkapkan bahwa pengerjaan proyek ini menghadapi banyak masalah teknis, seperti:

Permukaan penutup saluran air yang terlalu tinggi.

Beton drainase tidak sesuai elevasi.

Lantai drainase retak akibat ketebalan cor yang tidak memadai.

Finishing yang tidak rapi.

“Waktunya memang sudah selesai, tetapi kalau tidak diperbaiki, dana pemeliharaan mereka tidak akan cair,” tegas Anwar, Senin (6/1/2025).

Jika kontraktor tetap menolak memperbaiki kekurangan, PUPRK siap mengambil alih pengerjaan dengan menggunakan dana pemeliharaan yang tersedia.

Selain kritik dari pihak PUPRK, proyek ini juga mendapat keluhan dari warga setempat. Baim, seorang warga RT 13 yang memiliki bengkel mobil, menyatakan bahwa trotoar yang terlalu tinggi di depan rumahnya telah mengganggu akses kendaraan.

“Saya sudah meminta untuk dibuat lebih landai, tetapi tidak dilakukan. Akhirnya, banyak beton yang rusak,” keluh Baim.

Selain itu, desain beton yang dianggap terlalu tinggi menyebabkan rembesan air ke beberapa rumah warga. Bukannya mencegah banjir, proyek ini malah menciptakan genangan baru di kawasan tersebut.

“Katanya untuk penanggulangan banjir, tapi sekarang malah muncul genangan air baru,” tambah seorang warga.

Dengan berbagai kekurangan yang ada, PUPRK meminta kontraktor segera bertindak selama masa pemeliharaan. “Kalau mereka tidak perbaiki, kami yang turun langsung,” ujar Anwar.

Langkah tegas ini menunjukkan keseriusan PUPRK dalam memastikan kualitas proyek pemerintah dan melindungi kepentingan masyarakat. Namun, bagaimana kontraktor akan merespons dan apakah perbaikan segera dilakukan masih menjadi tanda tanya besar.

Proyek drainase yang seharusnya membantu menanggulangi banjir malah menimbulkan masalah baru bagi warga Bontang Baru. Ketegasan PUPRK diharapkan mampu menjadi solusi untuk memastikan proyek ini sesuai dengan spesifikasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Pewarta : Arman
Editor : Annisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini