Minggu, 8 September 2024

Ratusan Preman PT MM Bersama Mantan Bupati Kolut Hadang Demostrasi Komando, Alki Sanagri : Kami duga ada Backup Orang Istana

Aktivis Komando meminta IUP PT Mining Maju dicabut

JAKARTA TRENNEWS.ID – Konsorsium Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (Komando) Senin (19/2/2024) kemarin melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor Dirjen Minerba dan kantor Istana Presiden di Jakarta

Dalam aksi tersebut, ketua umum Komando, Alki Sanagri menyuarakan bahwa, PT. Mining Maju (PT MM) diduga telah melakukan pelanggaran hukum. Persoalan PT. MM itu telah dicabut IUP eksplorasinya oleh mantan Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud, sejak tahun 2014 silam, namun pada saat ini kembali terdaftar di Modi Minerba.

“PT MM, perusahaan yang kami duga nakal, karena pada saat dicabut IUP-nya oleh Bupati Kolaka Utara, PT Mining Maju telah melakukan upaya hukum hingga tahap kasasi di Mahkamah Agung, namun tetap ditolak gugatan,” kata mantan ketua BEM Unsultra ini.

Alki Sanagri, sampaikan, pada saat aksi mereka sempat dihadang preman yang diduga kuat suruhan dari PT. MM, namun pihaknya tetap melakukan aksi demonstrasi agar RKAB PT MM itu tidak diterbitkan.

“Kurang lebih ada ratusan preman yang kami duga dari pihak PT MM dan mantan Bupati Kolaka Rusda Mahmud berusaha menghentikan gerakan kami,” kata aktivis sekaligus advokad muda itu kepada trennews.id Selasa (20/2/2024).

Meski dihadang ratusan preman,
Alki Sanagri bersama rekan-rekannya tetap melakukan aksi di istana negara untuk meminta presiden Jokowi Dodo untuk menginstruksikan agar aparat hukum memeriksa oknum-oknum diduga mafia yang yang terlibat dalam dugaan pelanggaran hukum PT MM tersebut.

“Kami duga ada staf presiden dan salah satu ketua KNPI ikut terlibat memuluskan penerbitan Modi Minerba PT MM ini,” ujarnya.

Untuk diketahui gerakan yang dilakukan Komando ini sudah yang ke 5 kalinya. Meminta Presiden Jokowi agar mencabut IUP PT MM.

Untuk itu pihaknya akan terus mengawal laporan persoalan PT. MM agar dugaan kuat itu tidak dipaksakan untuk melakukan pertambangan dengan menabrak beberapa regulasi yang ada.

(Rendy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini