Rektor Unika St Paulus Ruteng,Romo Max Regus Jadi Uskup Labuan Bajo
LABUAN BAJO, TRENNEWS.ID – Paus Fransiskus mendirikan Keuskupan Labuan Bajo di Pulau Flores dan menunjuk Rektor Unika St. Paulus Ruteng, Romo Dr. Maximus Regus, Pr sebagai Uskup yang pertama.
Pengumuman keterpilihannya disampaikan dalam buletin Vatikan: “Osservatore Romano” Rinunce e nomine (vatican.va) dan diumumkan di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, dan Gereja Katedral Ruteng pada Jumat, 21 Juni 2024, pukul 18.00 Wita atau pukul 12.00 waktu Roma.
Romo Max Regus adalah imam diosesan Keuskupan Ruteng yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik St. Paulus Ruteng (sebelumnya STKIP).
Dia terpilih sebagai Rektor Unika St. Paulus untuk masa jabatan 2023-2027.
Selain menjadi Rektor, ia merupakan imam yang aktif menjadi peneliti sosial. Banyak menulis artikel, jurnal dan buku bertemakan ilmu filsafat, sosial, politik dan agama.
Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Pr dalam pernyataannya mengatakan pemilihan uskup pertama Labuan Bajo ini merupakan sebuah berkat karena menjadi jawaban atas doa-doa umat selama ini.
“Mari kita menyambut uskup terpilih Keuskupan Labuan Bajo dengan suka cita sembari mendoakan uskup terpilih agar dilimpahi segala berkat dalam karya pelayanannya,” katanya.
Uskup Ke-23 Alumni STFK Ledalero
Dengan terpilih sebagai Uskup Labuan Bajo, Mgr. Max Regus menambah daftar kontribusi alumni lembaga pendidikan calon imam STFK Ledalero bagi gereja lokal.
Kini, perguruan tinggi yang berubah nomenklatur menjadi IFTK Ledalero tersebut telah melahirkan 23 uskup yang berkarya di seluruh wilayah Indonesia.
Sebelum Mgr. Max Regus adalah Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr yang ditahbiskan pada 9 Mei 2024 menggantikan Mgr. Emeritus Petrus Turang, Pr.
Perlu diketahui bahwa Paus Fransiskus memutuskan untuk mendirikan Keuskupan Labuan Bajo yang dimekarkan dari Keuskupan Ruteng yang sangat luas dan memiliki jumlah umat yang besar.
Keuskupan Labuan Bajo akan meliputi 25 paroki di wilayah Kabupaten Manggarai Barat dengan pusatnya di Labuan Bajo.
Jumlah umat Katolik di Keuskupan ini mencapai 218.535 jiwa atau sekitar 79 persen dari total 276.284 jiwa populasi Kabupaten Mabar, dengan penduduk Katolik terbanyak di Kecamatan Lembor.
Kehadiran Keuskupan Labuan Bajo memperteguh nilai-nilai religiusitas umat Katolik Flores yang disebut-sebut sebagai ‘Vatikan Mini’.
Kini, total ada 5 Keuskupan di Pulau Flores, antara lain Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Labuan Bajo, Keuskupan Manggarai, Keuskupan Maumere dan Keuskupan Larantuka.
Ini menjadi jumlah keuskupan terbanyak dalam suatu wilayah kepulauan di dunia. Flores, yang memiliki sekitar 1,8 juta umat Katolik juga menjadi penyumbang terbesar imam dewasa ini.
Lebih dari 80 negara dilayani oleh para imam dari Flores, terutama yang menamatkan pendidikan di STFK Ledalero dan menjadi misionaris tarekat SVD.
Profil Mgr Max Regus
Mgr. Maksimus Regus lahir 23 September 1973 di Todo, Manggarai, NTT.
Setelah menyelesaikan pendidikan imam di STFK Ledalero Maumere, ia jmelanjutkan studi Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) dalam bidang sosiologi.
Selama masa studi S2, ia juga menjadi Direktur Parrhesia Institute Jakarta.
Studi doktoralnya diselesaikan di The International Institute of Social Studies, Universitas Erasmus dan Graduate School of Humanitie, Universitas Tilburg, Belanda.
Berikut ringkasan profil Mgr. Max Regus:
Kelahiran
TTL: Todo, 23 September 1973
Tahbisan Imamat: 10 Agustus 2001
Pendidikan
1993-1997: Studi Filsafat STFK Ledalero
1999-2001: StudiTeologi STFK Ledalero
2009: Studi S2 Sosiologi Universitas Indonesia
2017: Studi S3 Sosiologi di Graduate School of Humanities, Tilburg catholic University Belanda
Pengalaman Pastoral
Pelayanan Diakon di Paroki Kristus Raja, Ruteng, Mei-Agustus 2001
Imam Kapelan di Paroki Kristus Raja, Ruteng, September 2001-Agustus 2007
Ketua Komisi Antaragama, Keuskupan Ruteng, 2002-2007
Koordinator Dialog Antaragama, Keuskupan Ruteng, 2005-2007, didukung oleh Kirch in Not, Jerman
Koordinator untuk Kegiatan Kaum Muda Lintas Agama, Keuskupan Ruteng, 2005-2007, didukung oleh Kirch in Not, Jerman
Dosen di Unika St. Paulus Ruteng, 2018-2019
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unika St. Paulus Ruteng, 2019-2023
Rektor Unika St. Paulus Ruteng, Juni 2023-2027
Koordinator Imam Diosesan, Keuskupan Ruteng, 2020-2023
Koordinator Imam Diosesan, Keuskupan Ruteng, 2023-2026. (Kordian)
Tinggalkan Balasan