Sabtu, 27 Juli 2024

Revitalisasi Kakao Memutus Mata Rantai Oligarki di Kabupaten Kolaka Utara

Nur Rahman Umar foto bersama dengan salah seorang pengurus KNPI di tengah perkebunan kakao di Kabupaten Kolaka Utara saat itu

KENDARI, TRENNEWS.ID – Masyarakat adil dan makmur tidak bisa tercapai jika oligarki masih mencengkeram di suatu daerah. Karena itu, jika oligarki terus berkuasa maka susah menciptakan masyarakat adil dan makmur.

“Satu daerah tidak bisa sejahtera masyarakatnya karena infiltrasi dari luar. Oligarki ini bisa masuk di semua sektor. Sektor politik sosial. Jika oligarki dipelihara, maka suatu daerah di ambang kehancuran,” ujar Nur Rahman pada Trennews.id Selasa (16/4/2024).

Mantan Bupati Kolaka Utara ini mengatakan, daerah yang dikuasai oligarki akan memperburuk sistem pemerintahan dan sendi perekonomian bagi masyarakat luas.

“Karena oligarki menggenggam kekuasaan, maka kebijakan pun hanya mengabdi pada akumulasi dan konsentrasi kekayaan tertentu. ujar Nur Rahman Umar.

“Ini juga tampak lahirnya kebijakan yang sekedar melayani kepentingan segelintir orang. Bukan untuk kepentingan masyarakat, kata Nur Rahman Umar menambahkan.

Di suatu kesempatan, mantan Bupati Kolaka ini bercerita, salah satu cara untuk menjauhi oligarki kekuasaan di Kabupaten Kolaka Utara adalah memfokuskan program pada sektor yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat.

Mengingat Kabupaten Kolaka Utara sebagai daerah agraris, kata dia, maka program yang paling tepat adalah program Pertanian dan Perkebunan. Hal ini menurut dia, bisa berdampak langsung bagi seluruh masyarakat, bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang.

“Karena Kolaka Utara ini pernah di daulat sebagai daerah penghasil kakao dan cengkeh terbesar di Sulawesi Tenggara, hingga disebut sebagai daerah dollar. Inilah yang akan kita kembalikan kejayaannya. Salah satunya revitalisasi Kakao,”terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini