Minggu, 8 September 2024

Tambang Ilegal, Gelar Palsu dan Debat di Grup WhatsApp Jadi Amukan Gerombolan Advokat

Ketua LSM Pemantau Keuangan Negara Daerah Manggarai Barat, Lorensius Logam

“Sebagai warga negara yang baik, saya akan mengikuti mekanisme yang ada. Inikan masih tahap awal, jadi saya belum tau persis penghinaan seperti apa yang dimaksud. Namun seingat saya, beberapa kesempatan saya mendiskreditkan kompetensi beliau yang tidak kredibel dan proporsional dalam menyampaikan pandangannya kepada publik”,tegasnya.

Dikatakannya, terakhir kali dirinya menyerang Dr.Edi Hardum,S.H.M.H di sebuah Grup WhatsApp karena ada LSM, Wartawan dan anggota DPRD yang memeras pengusaha di Labuan Bajo.

“Terakhir saya menyerang beliau karena menuduh ada LSM, Wartawan dan Anggota DPRD Mabar yang memeras pengusaha di Labuan Bajo. Hemat saya ini pernyataan yang absurd karena yang disampaikan oleh beliau ini adalah peristiwa hukum maka ranah yang paling tepat untuk mengungkapkannya yaitu di kepolisian atau kejaksaan”, ujarnya.

“Jangan buat kegaduhan yang pada akhirnya menimbulkan multitafsir. Jadi saya menafsirnya lain, bagi saya pernyataan seperti ini yang diucapkan oleh seorang Doktor Hukum dan sekaligus PH dari Pengusaha yang diduga korban merupakan pernyataan yang justru mendowngrade kompetensinya Dr. Edi Hardum, S.H, M.H. atas pernyataan saya ini, beliau tersinggung dan merasa dihina. Kan lucu sekali?” Tambahnya.

Ketika ditanya seperti apa respon dan sikapnya untuk menghadapi laporan tersebut, Logam jawab dengan santai dan berjalan menuju ruangan penyidik.

“Nggak apa – apa, saya menganggap ini bagian dari demokrasi, demokrasi kita ini sehat. Ada interaksi pikiran yang berujung diproses hukum, fine aja bagi saya. Jadi, terimakasih saya masuk ke ruangan penyidik dulu,” tutup Lorens Logam.

 

(Kord)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini