Rabu, 5 Februari 2025

Tantangan Pelaksanaan Program Makan Siang Bergizi Gratis di Kalimantan Timur

Walikota Samarinda, Andi Harum saat meninjau kegiatan simulasi pemberian makan gratis bergizi beberapa waktu lalu

Samarinda, TrenNews.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menghadapi tantangan besar dalam pelaksanaan program makan siang bergizi gratis bagi siswa sekolah. Meski program nasional ini memiliki tujuan mulia untuk mendukung tumbuh kembang anak, berbagai kendala teknis dan geografis membuat pelaksanaannya di Kaltim dipastikan molor.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Irhamsyah, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan arahan resmi dari pemerintah pusat terkait detail anggaran dan pelaksanaan. Meski demikian, simulasi awal program sudah dilakukan di wilayah terpencil seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat.

Salah satu aspek penting dalam juknis adalah penyesuaian menu untuk siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB). Kebutuhan gizi khusus, seperti susu kedelai atau susu kambing, menjadi fokus utama. Penyesuaian ini diperkirakan membuat anggaran per siswa di SLB lebih tinggi dibandingkan sekolah umum.

Pada tingkat nasional, anggaran yang dialokasikan hanya Rp10 ribu per anak per hari. Namun, simulasi di Kaltim menunjukkan kebutuhan sebesar Rp17 ribu per anak per hari, terutama karena tantangan geografis dan biaya logistik yang tinggi.

Kondisi geografis Kalimantan Timur menjadi salah satu hambatan utama dalam implementasi program ini. Wilayah terpencil seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat memerlukan biaya logistik yang besar untuk mendistribusikan makanan bergizi. Hal ini berbeda dengan daerah di Pulau Jawa, di mana akses lebih mudah dan biaya lebih rendah.

Harga bahan makanan yang tinggi di wilayah pedalaman juga menjadi tantangan. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Pemprov Kaltim mempertimbangkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal sebagai penyedia makanan. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung keberhasilan program, tetapi juga memberdayakan perekonomian masyarakat setempat.

Meskipun menghadapi berbagai hambatan, Pemprov Kaltim menegaskan kesiapan penuh untuk mendukung program ini. “Begitu arahan dari pusat keluar, kami siap segera melaksanakan, termasuk penganggaran tambahan sesuai kebutuhan,” ujar Irhamsyah.

Program makan siang bergizi ini memiliki manfaat besar bagi kesehatan dan konsentrasi siswa selama belajar. Dengan penyesuaian menu yang sesuai kebutuhan dan dukungan logistik yang memadai, diharapkan program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kaltim, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini kurang terjangkau.

“Insya Allah, ini menjadi langkah besar untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak kita, khususnya di wilayah Kaltim,” pungkas Irhamsyah.

Pelaksanaan program makan siang bergizi gratis di Kalimantan Timur merupakan tantangan besar yang membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat lokal. Dengan mengatasi kendala geografis dan anggaran, serta melibatkan UMKM lokal, program ini berpotensi memberikan dampak positif jangka panjang, baik untuk pendidikan maupun ekonomi daerah.

Pewarta : Arman
Editor : Annisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini