Lasusua Menata Kota, Tapi Lupa Menata Disiplin Warga
TrenNews.id – Persiapan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara menyongsong penilaian Adipura Kencana patut diapresiasi. Dinas Lingkungan Hidup bersama seluruh elemen pemerintahan telah mengerahkan upaya maksimal mulai dari pembersihan ruas jalan, sekolah, pasar, hingga penataan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kota Lasusua perlahan menampakkan wajah barunya, lebih bersih, tertata, dan penuh semangat menuju predikat bergengsi kota berstandar lingkungan hidup terbaik.
Namun, satu hal yang menyeruak bagai noda di atas kain putih, hewan ternak sapi yang bebas berkeliaran di sudut-sudut kota. Fenomena ini bukan sekadar persoalan estetika. Ini soal tata kelola, disiplin publik, dan kesadaran kolektif tentang makna sebuah kota. Bagaimana mungkin kita berbicara tentang Adipura Kencana simbol tertinggi kebersihan dan ketertiban kota jika hewan ternak masih lalu-lalang di jalan protokol, taman kota, bahkan area publik yang seharusnya menjadi etalase keindahan Lasusua?
Pemerintah memang telah mengerahkan Satpol PP untuk melakukan pendekatan persuasif, menghalau ternak, dan mengimbau pemiliknya. Tetapi persoalan ini tidak akan selesai jika hanya dibebankan kepada aparatur. Keindahan kota bukan milik pemerintah, tetapi martabat seluruh warga.
Adipura Kencana tidak sekadar menilai kebersihan fisik kota tetapi juga mengukur tingkat kedisiplinan dan kepatuhan warganya terhadap aturan. Hewan yang berkeliaran bukan hanya mengganggu lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan, tetapi juga memberi kesan bahwa kota ini belum berhasil membangun budaya tertib. Jika kita gagal menertibkan hal sederhana seperti ternak, bagaimana kita akan berbicara tentang tata kota berkelanjutan dan lingkungan hidup yang ideal?
Di sinilah kolaborasi tidak boleh hanya menjadi jargon, tetapi menjadi pergerakan nyata. Edukasi harus diiringi sanksi. Kepedulian harus menjadi kebiasaan. Ruang publik bukan kandang terbuka, dan tata kota bukan sekadar urusan kosmetik visual menjelang penilaian, tetapi tentang membangun peradaban.
Lasusua bukan ladang terbuka, ia adalah wajah Kolaka Utara. Jika wajah itu ingin dihormati, ia harus dirawat dengan kesungguhan, bukan hanya menjelang datangnya tim penilai. Karena Adipura Kencana sejatinya bukan hanya penghargaan, tetapi cermin, apakah kita sudah pantas menyandang predikat kota yang bermartabat?
Mendapat Adipura Kencana itu membanggakan.
Tetapi menjadikan Lasusua tertib, indah, dan disiplin setiap hari itu jauh lebih berharga.
Redaksi


Tinggalkan Balasan