Debat Publik Perdana Pilkada Bontang Resmi Digelar, Paslon Diminta Fokus pada Visi-Misi
BONTANG, TRENNEWS.ID – Debat publik perdana calon wali kota dan wakil wali kota Bontang resmi digelar di Hotel Grand Mutiara, Minggu (10/11/2024) siang. Acara yang dihadiri oleh para pasangan calon (paslon), pendukung, dan masyarakat ini diharapkan menjadi ajang penting bagi warga Bontang untuk menentukan pilihan terbaik dalam Pilkada mendatang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang, Muzzaroby Renfly, dalam sambutannya menyampaikan bahwa debat publik merupakan salah satu metode kampanye yang difasilitasi oleh KPU sesuai dengan aturan perundang-undangan. “Pelaksanaan debat ini telah diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 68, PKPU Nomor 13 Tahun 2024 Pasal 18 dan 19, serta Keputusan KPU RI Nomor 163 Tahun 2024,” jelas Muzzaroby.
Ia berharap debat ini menjadi wadah bagi paslon untuk memaparkan visi, misi, serta program kerja mereka. “Kami berharap publik dapat memahami secara mendalam apa saja yang ditawarkan oleh masing-masing paslon. Dengan demikian, masyarakat bisa menilai siapa yang paling layak memimpin Bontang selama lima tahun ke depan,” tambahnya.
Debat publik kali ini mengusung tema besar “Pembangunan SDM yang Kompetitif dalam Mewujudkan Bontang Sentosa 2045”. Dalam penyelenggaraannya, KPU menunjuk enam tim perumus, yaitu Murjani Zuhri, Ulfah Jamilatul Farida, Awang Muhammad Jumri, Safaruddin, dan Wesley Liano Hutasoid. Selain itu, enam panelis turut memberikan pertanyaan dalam debat, di antaranya Wakil Rektor UMKM Gozali, Guru Besar Fisip Unmul Aji Ratna, Akademisi UINSI Safa, Komisioner Komisi Informasi Kaltim Erni Wahyuni, dan Guru Besar Fakultas Hukum Unmul Muhammad Muhdar.
Moderator debat, I Made Kartayasa, yang merupakan pembawa acara berita dan produser TVRI Kaltim, memimpin jalannya debat yang terbagi dalam enam segmen. Segmen pertama digunakan untuk penyampaian visi dan misi program kerja. Segmen kedua dan ketiga untuk pendalaman, segmen keempat dan kelima untuk sesi tanya jawab, dan segmen terakhir diisi dengan pernyataan penutup.
Dalam sambutannya, Muzzaroby juga menekankan pentingnya menjaga suasana kondusif selama debat berlangsung. “Debat ini didesain untuk memberikan penjelasan kepada publik, bukan untuk saling menjatuhkan. Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai pesta demokrasi yang damai dan penuh semangat kebersamaan,” tegasnya.
Masyarakat Bontang yang hadir maupun menyaksikan melalui siaran langsung diharapkan dapat menggunakan debat ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pemimpin Bontang yang akan membawa perubahan positif dalam lima tahun ke depan.
Tinggalkan Balasan