Selasa, 8 Oktober 2024

Farmasi RSUD Ruteng Bermasalah, Warga Dipaksa Tebus Obat Di Apotek Tertentu

Gedung RSUD dr. Ben Mboy Ruteng

RUTENG, TRENNEWS.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ben Mboy Ruteng diduga memaksa semua pasien rujukan BPJS untuk menebus obat di Apotek tertentu.

Praktik ini sudah berjalan lama karena ketersediaan obat di apotek RSUD Ruteng dan gudang farmasi selalu mengalami masalah soal stok obat.

Apotek Banera adalah salah satu apotek yang sudah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan RSUD Ruteng untuk menunjang ketersediaan obat di RSUD tersebut.

“Setiap resep dokter yang diberi ke apoteker, mereka selalu arahkan kami untuk mengambil di Apotek Banera,” ungkap salah satu keluarga pasien yang tidak mau sebutkan namanya, Selasa (14/5/2024).

Menurutnya, seharusnya RSUD Ruteng yang sudah dilengkapi apotek dan gudang farmasi tidak seharusnya merekomendasikan pasien untuk menebus obat di apotek tertentu.

“Apa gunanya gudang Farmasi di RSUD untuk menunjang ketersediaan obat di apotek RSUD tersebut ? Bukankah resep yang ditulis dokter sesuai ketersediaan obat yang disediakan apotek RSUD ?Ataukah ini sebuah bisnis RSUD dengan Apotek luar yang ditunjuk sebagai apotek pelengkap? Ini kan dalil yang sangat absurd,” tuturnya.

Selain itu, bilangnya fasilitas publik di RSUD Ruteng khususnya area parkiran terkesan hanya untuk dipergunakan oleh para pegawai yang bekerja di RSUD saja.

“Bayangkan saja saat kami memarkirkan kendaraan motor, kami selalu di larang oleh petugas jasa keamanan RSUD untuk tidak memarkirkan kendaraan kami di area parkiran. Kemudian, kami diarahkan untuk parkir kendaraan di badan jalan. Nah, ini ni kan tidak masuk akal?Emang, badan jalan itu tempat parkiran ?,” tanyanya.

Sementara Direktur Utama RSUD dr. Ben Mboy Ruteng melalui Humasnya Yohana R.Damalia Mari,S.Kep,Ns saat di konfirmasi membenarkan ihwal Apotek Banera dijadikan apotek penunjang dan pelengkap RSUD Ruteng melalui sebuah Perjanjian Kerja Sama(PKS).

“Kita ada PKS dengan Apotek Banera. Jadi, kalau ketersediaan obat di Farmasi RSUD tidak ada, maka kami arahkan untuk ambil obat di Apotek Banera,” ujar Rista sapaan akrabnya.

Menurut Rista, terkait anggaran untuk ketersediaan obat selalu disediakan namun tidak bisa diprediksi kunjungan pasien yang datang dengan penggunaan obat berkali-kali. Sehingga, ketersediaan obat di Farmasi kosong.

Namun, untuk menjawab sebagian keluhan pasien, pihak RSUD melakukan PKS dengan Apotek Banera untuk memastikan ketersediaan obat untuk dimiliki oleh pasien.

“Pokoknya obat untuk pasien BPJS yang tidak tersedia di RSUD bisa diambil di Apotek Banera sebagai apotek pelengkap,” ungkap Rista.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini