Jumat, 18 Juli 2025

Israel Serang Jabalia, Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Bersama Istri dan Anak-anaknya

Serangan udara Israel kembali memakan korban jiwa dari kalangan sipil

Gaza, TrenMews.id – Serangan udara Israel kembali memakan korban jiwa dari kalangan sipil. Kali ini, yang menjadi sasaran adalah rumah pribadi milik dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Serangan yang terjadi pada Senin malam, 1 Juli 2025, di kawasan Jabalia, Gaza Utara, menewaskan dr. Marwan beserta istri dan anak-anaknya.

Kabar duka ini dikonfirmasi sejumlah media Palestina dan organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Jalur Gaza. Dr. Marwan dikenal sebagai salah satu dokter senior yang telah lama mengabdikan diri di RS Indonesia, rumah sakit yang dibangun atas dukungan rakyat Indonesia melalui lembaga MER-C.

Menurut laporan Kompas.tv, serangan udara tersebut menghantam rumah keluarga Marwan saat mereka berada di dalam. Tidak ada peringatan sebelumnya, dan seluruh anggota keluarga dilaporkan tewas seketika.

“Ini bukan hanya kehilangan bagi Gaza, tapi bagi seluruh komunitas kemanusiaan. dr. Marwan adalah sosok penting dalam pelayanan medis di Jalur Gaza,” ungkap salah satu relawan kemanusiaan kepada media lokal.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Israel terkait serangan yang menewaskan tenaga medis dan keluarganya tersebut.

Tragedi ini menambah panjang daftar korban sipil dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan kelompok perlawanan di Gaza. Jabalia sendiri merupakan wilayah yang kerap menjadi target serangan udara dalam beberapa bulan terakhir.

RS Indonesia, tempat dr. Marwan mengabdi, menjadi simbol solidaritas rakyat Indonesia terhadap penderitaan warga Palestina. Rumah sakit ini beroperasi di tengah keterbatasan dan terus menjadi benteng harapan bagi korban luka dan warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Pihak MER-C Indonesia turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya dr. Marwan dan keluarganya, serta menyerukan kepada dunia internasional agar segera menghentikan serangan terhadap fasilitas dan tenaga medis di zona konflik.

“Penargetan terhadap warga sipil dan tenaga medis adalah pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional,” demikian pernyataan resmi yang dikutip dari sumber MER-C.

Situasi di Gaza hingga kini masih mencekam. Ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban sejak intensitas serangan meningkat. Komunitas internasional terus didesak untuk mengambil langkah nyata demi mencegah tragedi serupa terulang kembali.

 

Editor: Redaksi TrenNews.id
Sumber: Kompas.tv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini