Korpus BEM Se-Sultra Dianiaya OTK, Begini Kronologisnya
“Dugaan kuat saya, para pelaku adalah anggota polri, karena hampir semua yang menyerang menggunakan tongkat T, dan OTK yang mengambil kendaraan dua orang anak SMA itu, mengaku sebagai anggota polri.” Sebutnya.
Bila mana dugaan itu benar, kata Ashabul, berarti tindakan yang dilakukan oknum anggota polri tidak mencerminkan sebagai pengayom masyarakat, malah mencoreng nama baik/citra kepolisian, dan itu tidak boleh lagi dibiarkan, orang-orang seperti mereka harus diberantas
“Oleh karena itu, kami meminta Kapolresta untuk menangkap seluruh oknum penyerangan di warkop tersebut dalam 3×24 jam dari sekarang, bila mana pihak kepolisian tidak merespon dari pada tuntutan kami, kami akan menggelar aksi besar-besaran, semua kampus yang ada di sulawesi tenggara, di depan polda sultra.” Tegasnya.
Ashabul Akram juga meminta surat resmi dari pihak kapolres sudah menangkap atau tidak para pelaku tersebut.
“Bukan hanya satu orang yang melakukan penganiayaan terhadap saya tetapi semua orang yang terlibat dalam penyerangan secara membabi buta melakukan penyerangan di warkop dan bila mana para pelaku terbukti anggota polri, saya meminta kapolres untuk mencopot dalam keanggotaannya sebagai anggota polri.” tutupnya.
(Red)
Tinggalkan Balasan