Rabu, 5 Februari 2025

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan dan Idul Fitri 1446 H Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal

Ilustrasi, Kalender Puasa Ramadhan Muhammadiyah 2025

Jakarta, TrenNews.id – Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan awal puasa Ramadan 1446 Hijriah pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

Penetapan ini mengacu pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah diluncurkan Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446 H. Sistem kalender ini menggantikan kriteria wujudul hilal yang selama ini digunakan dalam menentukan awal bulan Hijriah. Menariknya, penanggalan Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) juga menunjukkan potensi awal Ramadan pada tanggal yang sama, yakni 1 Maret 2025. Meski demikian, kepastian dari pemerintah tetap harus melalui mekanisme Sidang Isbat.

Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syamsul Anwar, KHGT merupakan langkah penting untuk menyatukan penanggalan umat Islam di seluruh dunia. “KHGT adalah upaya mutakhir umat Islam untuk menyatukan penanggalan mereka. Dengan kalender ini, tanggal baru Hijriah jatuh pada hari yang sama di seluruh dunia,” jelasnya.

KHGT dirancang untuk mengakhiri perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriah dengan mengadopsi Kriteria Turki 2016, hasil dari Kongres Penyatuan Kalender Islam Global di Istanbul. Sistem ini menggunakan parameter universal seperti ketinggian bulan minimal 5° dan elongasi 8° sebelum pukul 00:00 UTC.

KHGT diyakini mampu menyelesaikan perbedaan yang kerap terjadi dalam penentuan hari-hari ibadah, termasuk puasa Arafah. Dengan sistem ini, umat Islam di seluruh dunia dapat menjalankan ibadah pada hari yang sama, tanpa terpengaruh perbedaan kalender lokal.

Sebagai contoh, 1 Syawal 1548 H diprediksi jatuh pada Jumat, 17 Maret 2124, yang akan dirayakan serentak di berbagai wilayah, seperti Ohio, Amerika Serikat, dan Sydney, Australia. Namun, dengan kalender lokal seperti milik Kemenag, tanggal tersebut dapat berbeda.

Muhammadiyah telah mendukung implementasi KHGT sejak Muktamar Ke-47 di Makassar pada 2015 dan kembali menegaskannya dalam Muktamar Ke-48 di Surakarta pada 2022. Dukungan ini merupakan bentuk komitmen Muhammadiyah untuk menyatukan penanggalan Islam secara global.

Dengan pendekatan unifikatif ini, Muhammadiyah berharap KHGT dapat menjadi solusi bagi umat Islam di seluruh dunia untuk merayakan hari-hari besar keagamaan secara serentak, sehingga menciptakan keselarasan dalam menjalankan ibadah.

Implementasi KHGT menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam memajukan sistem penanggalan Islam yang lebih universal. Dengan potensi awal Ramadan 1446 H yang seragam antara Muhammadiyah dan pemerintah, diharapkan umat Islam di Indonesia dapat merayakan bulan suci dengan kebersamaan yang lebih kuat.

Pewarta : Hendra
Editor : Annisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini