Nikmatnya Sebuah Keadilan
“Dan janganlah karena kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berbuat adillah karena hal itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan.” [QS. Al-Maidah: 8].
ADIL adalah sebuah sifat yang sangat terpuji, juga merupakan ungkapan yang mudah diucapkan namun sangat sulit direalisasikan kecuali oleh mereka yang di rahmati Allah SWT.
Hampir dalam setiap sudut dari bangunan kehidupan kita sekarang ini, sangat sulit bagi kita menemukan sebuah keadilan. Bahkan tempat-tempat yang seharusnya menjadi pusat ditegakkannya dan dipancarkannya nilai-nilai keadilan, kini telah berubah menjadi tempat yang menyimpan ketidak adilan.
Jika keadaan ini berlangsung terus-menerus akan menyebabkan terakumulasinya ketidakadilan, yang pada akhirnya akan membawa kehancuran dan kesengsaraan bagi suatu bangsa.
Ketahuilah bahwa dinegara kita ini keadilan itu sangat langka dan mahal atau kalau tidak malah sudah punah sama sekali. Padahal dimana-mana orang bicara tentang pentingnya keadilan. Mulai dari masyarakat bawah, menengah sampai kaum elit bangsa kita berteriak semuanya secara serentak menyeru dan minta agar setiap ketidak adilan dapat segera ditinggalkan dan dibasmi.
Namun kenyataannya semua itu hanya slogan penghias dan pemanis bibir. Buktinya lemabaga peradilan dan lembaga lain yang terkait dengan penegakan keadilan, yang seharusnya menjadi tempat ditegakkan keadilan ternyata sebaliknya.
Mafia peradilan hukum bukan menjadi rahasia lagi. Penegakkan hukum sepertinya hanya untuk mereka yang tidak berduit. Para koruptor dengan bebas menjarah uang rakyat, sementara mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan menjadi sasaran vonis hukum.
Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin telah mewajibkan umatnya berlaku adil kepada semua orang. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah karena kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berbuat adillah karena hal itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan.” [QS. Al-Maidah: 8].
Dengarlah pula kisah wanita dari bangsawan bani Mahkzum yang kedapatan mencuri dengan kadar yang telah membolehkan untuk dipotong tangannya. Maka mereka pun mengutus Hamzah RA, kepada Rasulullah SAW untuk meminta keringanan hukuman bagi wanita tersebut. Lalu Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya yang telah membuat orang-orang sebelum kalian hancur adalah: jika yang mencuri itu orang yang mulia [bangsawan] mereka membiarkannya [tidak menghukumnya] akan tetapi jika yang mencuri itu adalah orang yang lemah barulah hukum ditegakkan. Maka demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad itu yang mencuri niscaya akan kupotong tangannya.” [HR. Muslim].
Seandainya kita mau dengan tulus dan ikhlas menjalankan perintah agama dan patuh, taat kepada hukum dan undang-undang yang berlaku. Maka tentu telah lama kita merasakan nikmatnya sebuah keadilan.
Setiap orang akan merasa diperlakukan sama di hadapan hukum. Baik mereka itu rakyat biasa atau para bangsawan, baik mereka itu fakir dan miskin maupun para konglomerat jika terbukti melakukan kesalahan maka hukum tak boleh pandang bulu.
Ketahuilah, bahwa yang telah membuat atau penyebab bangsa kita ini porak-poranda adalah karena terjadinya berbagai bentuk ketidakadilan di negeri tercinta ini. Wallahu a’lam bishshawab.
Referensi:
Dikutip dari beberapa sumber.
Tinggalkan Balasan