Selasa, 3 Desember 2024

Perubahan Perilaku Setelah Kembali Dari Menunaikan Haji

SETELAH kembali dari menunaikan ibadah haji, yang harus dijaga adalah pelestarian nilai-nilai ibadah haji dalam bentuk perubahan perilaku kepada yang lebih baik. Sebab, ibadah haji memiliki banyak hikmah dan ibrah terutama di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Namun, sayang dalam praktiknya banyak jamaah haji belum bisa menangkap hikmah dan ibrah ibadah setahun sekali tersebut yang bagi mayoritas jamaah haji yang hanya dapat dilaksanakan sekali seumur hidup. Sehingga, tidak banyak perubahan yang didapatkan pasca ibadah haji ini.

Sesungguhnya banyak hikmah dan ibrah bisa digali dalam pelaksanakan ibadah haji untuk mencapai perubahan perilaku sebagai Muslim, apalagi perilaku modern yang sarat dengan nilai-nilai universal. Hal ini sejalan dengan firman-Nya dalam QS al-Hajj [22] ayat 27-28, antara lain:

Pertama, menguatkan akidah dan keyakinan kepada Allah SWT. Akidah adalah fondasi kehidupan seorang Muslim yang harus mewarnai keseluruhan sikap, cara berpikir, dan bertindak sebagai seorang hamba Allah.

Kedua, pakaian ihram yang hanya dua helai kain serbaputih yang menggambarkan, siapa pun manusia itu kelak akan kembali kepada Allah dengan hanya dibungkus dua helai kain kafan. Anak, jabatan, dan kedudukan serta harta benda tidak akan pernah dibawa kecuali semuanya itu dijadikan sarana untuk melakukan kegiatan amal saleh.

Ketiga, agar kaum Muslimin khususnya jamaah haji semakin mencintai kegiatan masjid, terutama shalat berjamaah dan muamalah dengan masyakat sekitar.

Keempat, agar terbangun suasana ukhuwah islamiiyyah antara sesama orang yang beriman, meskipun berbeda warna kulit, suku bangsa, dan bahasa. Semuanya larut dan menyatu dalam ketauhidan dan keimanan kepada Allah SWT (QS. al-Hujarat [49]: 13).

Kelima, thawaf dan sa’i menggambarkan dalam mencapai cita-cita yang tinggi dan luhur, orang yang beriman terus-menerus bergerak, aktif berbuat, tidak boleh berhenti, tidak boleh putus asa, dan tidak boleh malas. (QS al-Mukminun [23]: 4).Dan hikmah lainnya yang bisa dipelajari dan dihayati oleh setiap jamaah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini