Rapat Koordinasi Swasembada Pangan: Langkah Strategis Sumsel Menuju Kemandirian Pangan
Palembang, TrenNews.id – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi tuan rumah penting dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, didampingi 12 menteri kabinet lainnya, menghadiri rangkaian agenda penting di Palembang. Kehadiran mereka menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap sektor pangan, terutama di wilayah Sumatera Selatan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, dan PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi turut menyambut kedatangan para petinggi negara, termasuk Jenderal (Purn) Dudung Abdurrahman, di Bandara SMB II Palembang. Dudung hadir sebagai Penasehat Khusus Bidang Pertahanan Nasional sekaligus Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Salah satu agenda utama yang dilaksanakan adalah Panen Raya di Desa Seri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, pada Senin (13/1/2025) yang dimulai pukul 09.00 WIB. Acara ini dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Swasembada Pangan bersama kepala daerah se-Sumatera Selatan di Griya Agung.
Kabupaten Banyuasin, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, menjadi pusat perhatian. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, yang lebih dulu mengunjungi Banyuasin sehari sebelumnya, meninjau irigasi dan lahan persawahan di Desa Purwosari dan Mulya Sari. Menurut Bima, Banyuasin memiliki potensi panen hingga tiga kali per tahun jika irigasi dikelola lebih baik.
“Banyuasin diperkirakan menjadi lumbung pangan nomor tiga secara nasional. Namun, masih ada permasalahan sedimentasi yang perlu diperbaiki,” ungkap Bima.
Dalam upaya mendukung petani, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menaikkan harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram saat dibeli oleh Bulog. Langkah ini diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih besar bagi petani yang selama ini menjual hasil panennya langsung ke pabrik.
Bulog juga didorong untuk memperkuat jaringan di lapangan dengan membeli hasil panen langsung dari petani. “Bulog harus jemput bola dan membeli gabah langsung dari petani,” tegas Bima Arya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Banyuasin mencatatkan peningkatan signifikan dalam luas panen padi, yakni sekitar 521.250 hektare, naik 17,11 hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi padi juga meningkat, mencapai 2.842,56 ribu ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 1.632.350 ton beras.
Kesuksesan swasembada pangan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. “Kepala daerah harus memiliki perhatian khusus karena mereka yang paling memahami kondisi lapangan,” imbuh Bima.
Dengan kolaborasi yang kuat, Sumsel diharapkan mampu menjadi pionir dalam kemandirian pangan, mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
Pewarta : Amiyadi
Editor : Andi
Tinggalkan Balasan