Soroti Sejumlah Proyek Mangkrak, H. Ruksamin Usulkan Milyaran Anggaran Pusat Turun Untuk Atasi Dampak Banjir Di Konut
WANGGUDU,TRENNEWS.ID – Menjadi kabupaten yang rentan terhadap bencana alam, menjadikan infrastruktur dalam pelayanan dan kenyamanan aktivitas masyarakat di Kab. Konawe Utara (Konut) juga sangat rentan terkena dampak.
Untuk mengatasi hal itu, Bupati Konawe Utara H. Ruksamin bergerak cepat dimana pada hari ini, Rabu (3/07/2024) orang nomor 1 di Kab. Konawe Utara tersebut menghadiri Rapat kordinasi tingkat Eselon 1 mengenai percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana di Konawe Utara bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PKM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.
Rakor yang dipimpin oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Deeli di Kantor Kemenko PMK Jakarta tersebut juga dihadiri berbagai pejabat penting, termasuk Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan dari Sekretariat Wakil Presiden, serta perwakilan dari Kementerian PUPR, Dirjen Bina Marga, Perumahan, dan Cipta Karya. Selain itu, dari BNPB hadir Deputi Bidang Penanganan Darurat dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melalui zoom meeting.
Dalam Rakor tersebut, H. Ruksamin kembali menyoroti kejelasan terkait pembangunan sejumlah proyek penimbunan badan jalan yang mangkrak di wilayah Kabupaten Konawe Utara. H. Ruksamin menilai pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam memulihkan infrastruktur yang rusak parah akibat bencana alam belakangan ini.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama adalah peningkatan badan jalan di Desa Sambandete Kecamatan Oheo yang menjadi akses utama yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah , yang hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan.
H. Ruksamin dalam pemaparannya menjelaskan bahwa salah satu faktor yang memperparah situasi banjir di Konawe Utara adalah proyek penimbunan badan jalan yang mangkrak. Hal ini menyebabkan antrian panjang kendaraan karena tidak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat akibat arus yang deras dan genangan air yang tinggi.
“Kami pemerintah daerah selalu siap memberikan fasilitasi, baik itu pembebasan lahan maupun bantuan lainnya, demi mempercepat proses pengerjaan proyek tersebut.” Ungkap H. Ruksamin.
Untuk diketahui, banjir yang melanda kabupaten Konawe Utara akhir-akhir ini tidak hanya merusak fasilitas umum dan pertanian, tetapi juga mempengaruhi warga setempat. Karena Sejumlah akses jalan terputus, membuat warga terisolir, termasuk akses Jembatan Gantung Desa Padalere Utama, Jalan Trans Sulawesi Ruas Jalan Sone Jaya Desa Polora Indah yang terendam banjir, dan akses jalan Desa Tambakua.
“Untuk mengurangi dampak banjir tersebut, melalui forum ini saya mengusulkan sejumlah kegiatan kepada Pemerintah Pusat dengan total anggaran senilai Rp 40 miliar. Anggaran ini meliputi pembangunan jalan senilai Rp 3,2 miliar, talud penahan tanah Rp 4,4 miliar, pembangunan Jembatan Desa Tambakua dan Padalere Utama, serta penyediaan air bersih di sejumlah titik hunian tetap.” Ungkap H. Ruksamin.
Di akhir pemaparannya, H. Ruksamin memaparkan kondisi curah hujan yang cukup tinggi di Konawe Utara, dan Sulawesi Tenggara secara umum yang mana sejak 29 April 2024 hingga 3 Mei 2024. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk periode 3-9 Mei 2024. (Iwoisultra)
Tinggalkan Balasan