Keluarga di Samosir Terisolasi oleh Parit, Anak Pemilik Rumah Viral Menangis Memanggil Tuhan
Samosir, TrenNews.id – Kejadian tragis dialami oleh keluarga Darma Ambarita di Desa Unjur, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Sebuah video yang menampilkan anak korban menangis sambil berdoa dan memanggil nama Tuhan viral di media sosial, baik di akun Facebook @Sinta Sihotang maupun TikTok @masdamardamar275.
Darma Ambarita, korban dalam kasus ini, mengonfirmasi keaslian video tersebut. “Benar, dalam video yang viral itu adalah anak saya. Dia menangis ketakutan sambil berdoa memohon pertolongan Tuhan,” ujar Darma saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (21/01/2025).
Menurut Darma, peristiwa ini bermula dari klaim sepihak oleh seseorang yang menyatakan bahwa lahan yang ditempati Darma adalah miliknya. “Lahan ini merupakan warisan dari orang tua saya. Ketika diminta menunjukkan bukti kepemilikan, pelaku tidak mampu menyajikan surat apapun,” jelas Darma.
Ketegangan memuncak ketika pelaku mengambil tindakan ekstrem dengan menggali parit selebar lima meter dan sedalam lima meter di sekeliling rumah Darma menggunakan alat berat. Akibatnya, Darma dan keluarganya terisolasi dan harus berenang untuk keluar masuk rumah.
Kuasa hukum korban, Dr. Ramces Pandiangan, SH, MH, menegaskan bahwa tindakan ini melanggar sejumlah pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). “Tindakan pelaku memenuhi unsur Pasal 406 jo Pasal 170 KUHP tentang perusakan dan Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan seseorang,” tegasnya.
Dr. Ramces juga menyebut bahwa tindakan ini melanggar hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam UUD 1945, Pasal 28A dan 28J, yang menjamin hak atas perlindungan diri, keluarga, dan harta benda.
“Laporan telah kami sampaikan ke Polres Samosir sesuai dengan Peraturan Kapolri No. 12 Tahun 2017 tentang Penanganan Laporan Kepolisian. Kami mendesak aparat segera menangkap pelaku agar mereka dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” ujarnya.
Darma mengungkapkan bahwa dirinya dan keluarga sangat terpukul atas kejadian ini. “Kami hanya ingin hidup dengan damai di tanah warisan keluarga kami. Melihat anak-anak saya harus menghadapi kondisi seperti ini sangat menyakitkan,” katanya dengan suara bergetar.
Peristiwa ini tidak hanya menjadi perhatian lokal, tetapi juga nasional setelah viral di media sosial. Masyarakat dan pihak berwenang diharapkan segera memberikan perhatian lebih pada kasus ini untuk menegakkan keadilan dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
Pewarta : A. Nasution
Tinggalkan Balasan