Aliansi NTT Desak Kapolri Copot Kapolda NTT Karena Diduga Melakukan KKN Proses Seleksi Casis/Catar Akpol 2024
JAKARTA, TRENNEWS.ID – Aliansi NTT bersama elemen organisasi lain menggelar aksi unjuk rasa di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jl.Truno Joyo Kebayoran Jakarta Selatan, Jumat (12/72024).
Aksi unjuk rasa tersebut terkait dengan pengumuman seleksi calon siswa Akademi Kepolisian di Polda Nusa Tenggara Timur yang baru-baru ini viral di media sosial yang dinilai syarat Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
Manche Kota, jendral lapangan saat dikonfirmasi media menjelaskan bahwa jumlah kelulusan putra-putri NTT sangat minim dibanding daerah lain.
Menurutnya, dalam proses perekrutan casis/catar Akpol Polda NTT menemukan sejumlah kejanggalan dan laporan dari berbagai sumber di daerah.
Pertama, dugaan ada anak pejabat dari Jawa Barat juga yang menggunakan KTP Kabupaten Manggarai Timur untuk ikut seleksi Casis Akpol Polda NTT 2024.
Kedua, menurut Karo Humas Polda NTT anak dari Kapolda NTT masuk melalui kuota pusat. Dan ada 4 catar asal NTT (2 putra NTT & 2 dari luar NTT tetapi kelahiran NTT).
Ketiga,menurut sumber, Nama Catar berisinial Manurung merupakan anak dari mantan Wakajati NTT, Johni Manurung. Padahal pak Johni Manurung sudah pindah tugas sejak tahun 2019. Tahun 2023 lalu juga salah satu anak dari pak Jhon Manurung lolos Akpol dari NTT.
Keempat,Hasil casis/catar tahun 2023 anak mantan Kajari Kota Kupang Banua Purba lolos Akpol dari NTT. Semua laporan ini mengindikasikan bahwa dalam proses perekrutan calon taruna di NTT setiap tahun diduga syarat Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
Oleh karena itu, Aliansi NTT Menggugat mendesak penjelasan yang jujur dari Polda NTT dengan menyampaikan beberapa tuntutan.
1. Meminta Kapolri Mencopot Kapolda NTT karena diduga melakukan tindakan yang bertentangan etika dan kepatutan bernuansa Kolusi, Korupsi dan Nepotisme dalam proses seleksi Calon Taruna Akademi Kepolisian Polda NTT.
2. Meminta Kapolri membatalkan/Menganulir pengumuman hasil seleksi casis/catar Akademi Kepolisian tahun 2024 karena diduga syarat KKN.
3. Meminta Kapolri menambah kuota casis/catar Akpol Polda NTT tahun 2024 dan seterusnya.
4. Meminta proses perekrutan taruna Akpol memprioritaskan putra daerah NTT (KL)
Tinggalkan Balasan