Senin, 24 Maret 2025

Dr H Muh Rasman Komitmen Jaga dan Lestarikan Budaya Buton

Dr H Muh Rasman Komitmen Jaga dan Lestarikan Budaya Buton

BAUBAU,TRENNEWS.ID—Dalam rangkaian Haroana Baubau tahun 2024, Pemkot Baubau menggelar ritual adat Ouwena Kanakea pada Sabtu (12/10/2024 ) di Kanakea. Ritual adat Ouwena Kanakea adalah upaya untuk menjaga identitas kebutonan sehingga sangat tepat bagi Pemkot Baubau menetapkan sebagai agenda yang masuk dalam kalender Pemkot Baubau dan juga merupakan komitmen untuk melanjutkan kelestarian ritual adat Ouwena Kanakea.

”Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita selalu mengucapkan syukur bisa bertemu untuk menyelenggarakan kegiatan rutin yang telah ditetapkan olehPemkot sebagai kalender rutin dalam peringatan hari jadi Kota Baubau. Kenapa ini menjadi sangat strategis menurut saya setidaknya ada dua hal, pertama tidak ada bangsa yang besar kalau identitasnya hilang. Dan perang hari ini bukan peran militer yang kita takuti melainkan perang budaya, menghilang budaya seseorang dari identitasnya. Jadi identitas itu penting untuk memastikan wilayah, orang, suku, bangsa bisa berkelanjutan,”ungkap Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi saat memberikan sambutan pada ritual adat Ouwena Kanakea.

Ditambahkan, tidak semua wilayah di bangsa ini memiliki identitas yang terpelihara sampai 400 tahun lebih sehingga ini haruslah menjadi kebanggaan. Dan banyak identitas hilang karena benturan, percampuran dan tantangan Kota Baubau yang sebagian besar memiliki wilayah pesisir adalah masuknya budaya lain.

Kemudian, tidak hanya pelestarian budaya yang menjadi identitas tapi pelestarian budaya juga itu bisa menjaga keberlanjutan suatu wilayah. Dicontohkan, banyak wilayah-wilayah yang ritual budayanya di pesisir kayak batu atau ada tempat berwudhu atau tempat sandaran para sesepuh terdahulu kalau itu hilang karena mungkin digunakan sebagai tempat terbangunnya mall atau direklamasi dan akhirnya hilang maka keberlanjutan budayanya juga akan dibuat-buat.

Sehingga tata ruang itu harus mengadopsi identitas ruang yang ada di Kota Baubau. Banyak lokasi lokasi di Baubau yang secara budaya itu harus dilestarikan dan dijaga jangan sampai terkonversi pemanfaatan ruangnya untuk ruang lain.

Sementara itu, Ritual adat Ouwena Kanakea yang berarti air kanakea menurut riwayatnya sumber air ini digunakan Syekh Abdul Wahid penyebar agama Islam di Pulau Buton untuk berwudhu ketika pertama kali menginjakan kakinya di wilayah tersebut setelah perjalanannya dari Burangasi Buton Selatan.

Dari sejarah tersebut beberapa orang tua menamai air tersebut Ouwena Kaislami yang dapat dimaknai sebagai air yang mengislamkan atau air yang mensucikan. Sehingga dalam perkembangannya kepercayaan Masyarakat Buton, air ini suci untuk difungsikan sebagai salah satu kelengkapan beberapa upacara-upacara Islam kebudayaan masyarakat dalam tradisi Buton. Sumber air ini biasanya digunakan untuk memandikan Perempuan yang telah beralih status dari Remaja menjadi Wanita dewasa dalam acara adat Posuo atau Pingitan serta air ini juga digunakan dalam prosesi pengangkatan calon sultan di Kesultanan Buton.(NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini