Mega Proyek 32 Miliar, PT. Unggul Sokaja Diduga Dikerjakan Asal-asalan
BORONG, TRENNEWS.ID – Proyek prasarana sekolah NTT 8 di Kabupaten Manggarai Timur diduga dikerjakan asal-asalan. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Unggul Sokaja dengan nilai kontrak 32 Milyar lebih untuk 12 Sekolah Dasar di Kabupaten Manggarai Timur.
Proyek tersebut seharusnya selesai ditanggal 10 Oktober 2024, namun hingga kini masih dalam pengerjaan.
Pantauan media di lokasi SDI Bangka Weru, Kecamatan Pocoranaka, terdapat beberapa kejanggalan pekerjaan, salah satunya soal struktur sloof yang menjadi komponen penting dalam konstruksi pembangunan gedung sekolah.
Sebut saja pengerjaan bagian eksterior dinding gedung tidak ada struktur sloof seperti kolom praktis dan ring bal sloof sebagi pengunci.
Kolom praktis yang seharusnya jarak minimal 3 meter. Kemudian lebar dan tingginya 20 cm. Namun, dilapangan pihak pelaksana tidak mengerjakan itu sama sekali, sehingga terlihat dinding eksteriornya rata tanpa ada pengunci.
Tentu ini bisa berdampak pada retaknya sebuah dinding ketika ada pergeseran tanah dan gempa bumi. Bahkan, dinding tembok bisa roboh karena tidak ada balok beton pengunci untuk menahan beban.
Tak hanya itu, item pekerjaan lain juga dikerjakan tidak sesuai RAB, seperti lantai lapangan upacara yang seharusnya menggunakan paving blok, namun mereka hanya menggunakan coran kasar dengan membuat kotak-kotak pada lantai.
Begitu juga pintu ruangan yang seharusnya menggunakan bahan dari kayu ,namun ada beberapa pintu ruangan menggunakan bahan tripleks saja.
Selain itu, plafon juga yang seharusnya baik interior maupun eksterior harus menggunakan gypsum sesuai instrumen RAB. Namun, dibagian ekteriornya pelaksana hanya menggunakan tripleks biasa.
Salah satu pekerja bernama Martinus Parus saat dikonfirmasi Trennews.id menjelaskan bahwa dirinya hanya pekerja.
“Dari awal saya diinformasikan bahwa ada pekerjaan lapangan yang menggunakan paving blok. Saya dikasih tau oleh subkontraktor bernama Adi Nenga. Namun, waktu itu saya menolak karena saya tidak tau kerja pasang paving blok,” ujar Martinus, Senin (18/11/2024) pagi di lokasi sekolah SDI Bangka Weru.
Tak hanya itu, kata Martinus, bahwa dalam perjalan dirinya diinformasikan lagi oleh Adi Nenga bahwa pekerjaan lapangan tidak perlu menggunakan paving blok.Cukup dengan coran dan membuat kotak saja.
“Saya diinfokan lagi oleh Adi Nenga selaku subkontraktor bahwa tidak pake paving blok.Kerja saja pake coran biasa asalkan buat kotak dia,” terang Martinus lagi.
Sementara Adi Nenga selaku subkontraktor membantah bahwa dirinya hanya sebagai pelaksana bukan pemilik proyek.
“Saya ini hanya pelaksana bukan pemilik proyek pak. Silahkan langsung ke Baba Yudi atau ke tim leader kami pak moses,” terang Adi Nenga melalui sambungan telfon.
Sementara moses, sudah beberapa kali ditelfon dan di wa belum merespon walaupun sudah membaca pesan whatsapp. (Lado)
Tinggalkan Balasan