Protes Meluas, Prabowo Batal Lawatan ke China

Jakarta, TrenNews.id – Presiden RI Prabowo Subianto membatalkan lawatan resminya ke China yang semula dijadwalkan pada 3 September 2025. Kunjungan tersebut rencananya untuk menghadiri parade militer Victory Day di Beijing sekaligus bertemu Presiden Xi Jinping.

Keputusan pembatalan diumumkan Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, Sabtu (30/8/2025). Ia menyebut Presiden memilih tetap berada di dalam negeri untuk memantau secara langsung situasi nasional yang tengah diwarnai gelombang unjuk rasa.

“Presiden menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah China. Namun prioritas beliau saat ini adalah memastikan kondisi dalam negeri tetap kondusif,” kata Prasetyo dalam keterangan pers di Jakarta.

Gelombang demonstrasi dalam sepekan terakhir meluas di sejumlah daerah, termasuk Jakarta, Bali, Makassar, hingga Surabaya. Aksi massa dipicu berbagai isu, mulai dari kenaikan tunjangan DPR, harga kebutuhan pokok, hingga insiden tewasnya seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan yang terlindas kendaraan Brimob saat unjuk rasa di Jakarta, 28 Agustus lalu.

Situasi memanas juga menyebabkan kerusuhan di beberapa daerah. Di Makassar, kantor DPRD dibakar massa, menewaskan tiga aparatur sipil negara. Sejumlah aksi penolakan juga berujung bentrokan dengan aparat.

Sebagai bentuk empati, Presiden Prabowo telah mendatangi rumah duka Affan Kurniawan dan berjanji menindak tegas oknum aparat yang terbukti bersalah. Hingga kini, tujuh anggota Brimob telah ditahan untuk proses penyelidikan.

Selain membatalkan lawatan ke Beijing, Presiden Prabowo juga meninjau kembali agenda internasional lain, termasuk undangan menghadiri Sidang Umum PBB ke-80 di New York pada akhir September.

“Fokus utama Presiden adalah menyerap aspirasi rakyat dan memastikan setiap proses hukum berjalan transparan,” ujar Prasetyo.

Pemerintah turut berkoordinasi dengan platform media sosial untuk mengantisipasi penyebaran disinformasi yang dapat memperkeruh keadaan.

Redaksi