BNNK Bontang Paparkan Paparkan Program IBM, Eko Satria: Hanya Menangani Resiko Penyalahgunaan Narkoba Tingkat Ringan

BONTANG, TRENNRWS.ID – Jelang Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024 pada 26 Juni 2024, BNN Kota Bontang dan Polres Bontang bekerjasama dengan LPM Kelurahan Loktuan akan mengoptimalkan sumber daya lokal dan memanfaatkan kearifan lokal dalam pemberian intervensi layanan.

Kepala BNNK Kota Bontang Lulyana Ramdhani, S.Pd., M.Tr. A.P. melalui Staf Ahlinya, Eko Satria mengatakan, Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) adalah intervensi di bidang rehabilitasi terhadap penyalah guna Narkoba yang dirancang dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat melalui agen pemulihan sesuai dengan kearifan lokal.

“IBM ini merupakan pendekatan rehabilitasi dalam bentuk minimal dan ambang batas rendah (low threshold) yang berarti layanan tersebut mudah diakses dan tidak membutuhkan banyak persyaratan,” ujar Eko pada media ini, Sabtu (18/5/2024)

Lebih lanjut la jelaskan, Program IBM menyasar pada penyalahguna dengan tingkat ketergantungan ringan sampai sedang yang dalam pelaksanaannya terdapat dua rangkaian, yaitu pemulihan berbasis masyarakat (PBM) dan agen pemulihan (AP).

“IBM hanya menangani risiko penyalahgunaan Narkoba tingkat ringan, sedangkan tingkat risiko sedang dan berat, klien dapat dirujuk kepada lembaga rehabilitasi, fasilitas kesehatan, atau instansi kesehatan lainnya,” katanya.

Staf Ahli BNNK Bontang ini juga menyampaikan bahwa, ruang lingkup IBM ini dibagi menjadi tiga, yaitu sosialisasi, pemetaan, dan penjangkauan.

“Pada tahap sosialisasi, agen pemulihan memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba dengan cara melibatkan masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menentukan bentuk sosialisasi, mengumpulkan bahan sosialisasi, melaksanakan sosialisasi, dan mencatat kegiatan sosialisasi,”bebernya.