Selasa, 8 Oktober 2024

Imam Al Ghazali: Ada 7 Tanda-Tanda Cinta Allah

Aswan Nasution

“Jika cinta kepada Allah sudah sempurna, tak ada kebahagiaan yang bisa menandingi kebahagiaan beribadah kepada-Nya (Imam Al-Ghazali


BANYAK ORANG mengaku mencintai Allah, tetapi mereka harus mempertanyakan kembali, semurni apakah kecintaan mereka itu? Kecintaannya itu harus diuji, di antaranya dengan tidak membenci kematian, karena seorang “teman” tidak akan takut bertemu dengan “teman” nya. Nabi saw. bersabda, “Siapa yang melihat Allah, Allah pun ingin melihatnya.”

Memang benar, seorang pencinta Allah yang ikhlas mungkin saja takut akan kematian sebelum tuntas mempersiapkan dirinya untuk kehidupan akhirat. Namun, jika ia benar-benar ikhlas, pasti ia akan bersemangat mempersiapkan diri. Paling tidak ada tujuh tanda-tanda cinta kepada Allah.

Pertama adalah: bahwa seseorang mencintai Allah adalah tidak takut mati.

Kedua adalah: kesediaan seseorang untuk mengorbankan segala hasrat dan kehendaknya demi mencapai kehendak Allah. Ia harus mengikuti dan melaksanakan segala sesuatu yang dapat mendekatkannya kepada Allah seraya menjauhkan diri dari segala yang menjauhkan dari Allah.

Kendati demikian, orang yang pernah melakukan dosa tidak lantas divonis tidak mencintai Allah sama sekali. Keberdosàanya itu semata-mata membuktikan bahwa ia tidak mencintai-Nya sepenuh hati. Wali Fudhail berkata kepada seseorang, “Jika ada yang bertanya kepadamu, cintakah engkau kepada Allah, diamlah; karena jika kau jawab, ‘Aku tidak mencintai-Nya, ‘kau telah kafir; dan jika kaujawab, ‘Ya, aku mencintai-Nya,’ berarti kau dusta karena banyak perbuatan-mu yang betentangan dengan pengakuan-mu.

Ketiga adalah: pikiran yang selalu hidup dan segar berkat zikir kepada Allah. Setiap saat, ingatan kepada-Nya tak pernah lepas dari pikirannya. Seorang pencinta pasti akan terus mengingat kekasihnya. Dan jika cintanya itu sempurna, tentu ia tidak akan pernah melupakan-Nya. Meski demikian, mungkin saja cinta kepada Allah tidak menempati tempat utama di hati seseorang, namun kecintaan akan cinta kepada Allah menguasai hatinya. Kedua hal itu, cinta kepada Allah dan kecintaan akan cinta kepada-Nya, sungguh berbeda.

Keempat tanda cinta kepada Allah adalah: mencintai Al-Qur’an, firman Allah, dan mencintai Muhammad Nabiyullah. Lalu, jika cintanya benar-benar kuat, ia kan mencintai semua manusia, karena semua adalah hamba Allah. Bahkan, cintanya akan meliputi seluruh makhluk, karena orang yang mencintai seseorang akan mencintai karya-karya cipta dan tulisan tangannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini