Banjir Rendam Pemukiman di Kecamatan Bupon, Warga Sahur dengan Genangan Air
Luwu,Trennews.id – Banjir melanda sejumlah rumah di Kelurahan Noling, tepatnya di Lingkungan Lumika, Pengka Salu, dan Jawi-Jawi, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu, pada Selasa, 3 Maret 2025. Kejadian ini dipicu oleh luapan air Sungai Noling, yang tak mampu menampung debit air akibat rendahnya tanggul sungai.
Banjir mulai merendam permukiman warga sekitar pukul 01.00 WITA dini hari dan mencapai puncaknya pada pukul 02.21 WITA dini hari. Air yang terus naik diperkirakan mencapai sekitar 1 meter, menggenangi sejumlah rumah hingga menyebabkan kerusakan. Warga yang tengah bersiap sahur di bulan suci Ramadan terkejut dengan datangnya air yang tiba-tiba masuk ke rumah mereka.
Dalam situasi darurat ini, sebagian besar warga sibuk menyelamatkan barang-barang berharga dan perabotan rumah tangga yang terendam air. Kejadian tersebut mengganggu rutinitas sahur mereka, yang biasanya dijalani dengan tenang di bulan Ramadan.
Salah seorang warga, Ambo Upe, mengungkapkan kekhawatirannya. “Kami terkejut sekali, air datang begitu cepat dan langsung merendam rumah. Kami bahkan belum sempat sahur dengan nyaman, semua barang terendam. Kami berharap pemerintah bisa segera melakukan normalisasi Sungai Noling, agar kejadian seperti ini tidak terus berulang,” ujarnya dengan nada prihatin.
Kondisi ini menimbulkan keresahan yang mendalam di kalangan warga. Mereka berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas untuk normalisasi Sungai Noling yang selama ini mengalami pendangkalan. Warga menilai rendahnya tanggul dan pengelolaan sungai yang kurang optimal sebagai penyebab utama terjadinya banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Meski air mulai surut pada pagi hari, kekhawatiran warga terhadap kemungkinan banjir susulan tetap tinggi. Mereka berharap pemerintah daerah dapat segera menanggulangi masalah ini dan melakukan perbaikan infrastruktur sungai agar kejadian serupa tidak terulang, terutama di bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini.
Warga juga mengharapkan adanya tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki sistem pengelolaan sungai, mengingat banjir yang sering terjadi telah mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, terutama pada musim hujan yang tak menentu.
Pewarta : AR
Tinggalkan Balasan